Bab 2
Manajemen Sumber Daya Manusia
A.
Definisi
dan Pentingnya MSDM
Manajemen adalah ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen ini terdiri dari enam unsur (6M). salah satunya adalan man. Unsur man
ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut manajemen
sumber daya manusia .
Persamaan MSDM dengan
manajemen personalia adalah merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam
suatu organisasi, agar terwujudnya suatu tujuan tertentu.
Perbedaan MSDM dan
manajemen personalia:
·
MSDM
dikaji secara makro, manajemen persoalia dikaji secara mikro.
·
MSDM
menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan utama organisasi sehingga harus
dipelihara dengan baik, manajemen personalia menganggap bahwa karyawan adalah
factor produksi sehingga harus dimanfaatkan secara produktif.
·
MSDM
pendekatannya secara modern sedangkan manajemen personalia pendekatannya secara
klasik.
MSDM
adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan
manusia dalam organisasi perusahaan. Manusia selalu berperan aktif dan dominan
dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan
penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Fungsi-fungsi MSDM
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian tenaga kerja.
B.
Komponen
MSDM
1.
Pengusaha
Pengusaha
adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan
dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai
perusahaan tersebut.
2.
Karyawan
Karyawan
adalah penjual jasa, merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa
keikutsertaannya, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Keryawan mendapat
kompensasi yang besarnya telah ditetapkan sebelumnya. Posisi karyawan dibagi 2:
a.
Karyawan
operasional
Setiap
orang yang secara langsung mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan
perintah atasan.
b.
Karyawan
Manajerial
Setiap
orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya
sesuai dengan perintah. Karyawan manajerial dibagi 2:
1)
Manajer
lini
Seorang
pemimpin yang mempunyai wewenang lini, berhak dan bertanggung jawab langsung
merealisasi tujuan perusahaan.
2)
Manajer
staf
Pemimpin
yang mempunyai wewenang staf yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan
untuk memperlancar penyelesaian tugas-tugas.
3.
Pemimpin
atau manajer
Pemimpin adalah seseorang yan mempergunakan wewenang
dan kepemimpinannya untuk mengarahkan oranglain serta bertanggung jawab atas
pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah gaya
seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja
efektif sesuai dengan perintahnya. Asas-asas kepemimpinan adalah bersikap tegas
dan rasional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan jujur.
Setiap pemimpin termasuk manajer personalia karena
tugasnya mengatur personel yang menjadi bawahannya.
Menurut john frech dan Bertram Raven, factor yang
dapat mendukung manajer dalam memimpin para bawahannya antara lain sebagai
berikut:
1.
Otoritas-otoritas
manajer untuk coercive power, reward power, legitimate power, expert power, dan
reference power.
2.
Para
karyawan masih mempunyai kebutuhan yang sama, yaitu kebutuhan makan,
berkelompok, social, kerja sama, memperoleh kepuasan kerja.
3.
Orang-orang
yang mau bekerja sama dan hidup berkelompok karena adanya keterbatasan limit,
yaitu keterbatasan fisik dan mental.
4.
Orang-orang
yang mau bekerja sama karena keinginan untuk mempertahankan hidup, berkuasa,
mendapat pujian dan pengakuan.
C.
Peranan
MSDM
MSDM mengatur dan
menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut:
1.
Menetapkan
jumlah, kualitas, dan penempatan teaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job requirement,
dan job evaluation.
2.
Menetapkan
penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in
the right place and the right man in the
right job.
3.
Menetapkan
program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.
4.
Meramalkan
penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan dating.
5.
Memperkirakan
keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6.
Memonitor
dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa
perusahaan-perusahaan sejenis.
7.
Memonitor
kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8.
Melaksanakan
pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan.
9.
Mengatur
miutasi karyawan baik vertical maupun horizontal.
10.
Mengatur
pension, pemberhentian dan pesangonnya.
D.
Perkembangan
MSDM
Perkembangan MSDM
didorong oleh masalah-masalah ekonomis, politis, dan social.
Masalah-masalah
ekonomis:
1.
Semakin
terbatasnya factor-factor produksi menuntut agar sumber daya manusia dapat
bekerja lebih efektif dan efisien.
2.
Semakin
disadari bahwa sumber daya manusia paling berperan dalam mewujudkan tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
3.
Karyawan
akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerjanya jika
kepuasaan diperoleh dari pekerjaannya.
4.
Terjadinya
persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dia
antara perusahaan.
5.
Para
karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa depan.
Masalah-masalah
politis meliputi:
1.
Hak
asasi manusia semakin mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan
lagi.
2.
Organisasi
buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang lebih baik
terhadap sumber daya manusia.
3.
Campur
tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
4.
Adanya
persamaan hak dan keadilan dlam memperoleh kesempatan kerja.
5.
Emansipasi
wanita yang menuntut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan.
Masalah-masalah social
meliputi:
1.
Timbulnya
pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan teknologi.
2.
Berkurangnya
rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan, akibat adanya apesialisasi pekerjaan
yang mendetail.
3.
Semakin
banyak pekerja wanita yang karena kodratnya perlu mendapat pengaturan dengan
perundang-undangan.
4.
Kebutuhan
manusia yang semakin beraneka ragam, material dan nonmaterial yang harus
dipenuhi oleh perusahaan.
E.
Metode
Pendekatan MSDM
3 Pendekatan yang
dapat dilakukan:
1.
Pendekatan
mekanis
Mekanisasi
adalah mengganti peranan tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin untuk
melakukan pekerjaan. Pendekatan mekanis ini menitik beratkan analisisnya kepada
spesialisasi, efektivitas, standardisasi, dan memperlakukan karyawan sama
dengan mesin.
Pendekatan
mekanis ini akan mengaikabatkan timbulnya masalah-masalah berikut.
a.
Pegangguran
teknologis
Mekanisasi
berarti bahwa pekerjaan yang dilaksanakan dengan metode padat karya (labor
intensive) menjadi metode utama modal (capital intensive). Penggantian metode
kerja ini akan mengakibatkan banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya, sebab
tenaga satu mesin dapat mengganti pekerjaan dari banyak orang.
b.
Keamanan
ekonomis
Kehilangan
pekerjaan mengakibatkan kehilangan pendapatan. Yang akan mengakibatkan rasa
tidak aman dalam arti ekonomi.
c.
Organisasi
buruh
Organisasi
buruh bertujuan untuk melindungi kepentingan buruh dari perlakuan yang
sewenang-wenang oleh manajer serta ditunggangi oleh unsur-unsur politis dari
golongan-golongan tertentu.
Reaksi
manajer untuk menghadapi organisasi buruh, antara lain:
1.
Menolak
memperkerjakan mereka yang menjadi anggota serikat organisasi buruh.
2.
Membuat
daftar hitam mengenai orang-orang yang telah masuk organisasi buruh dan daftar
ini diedarkan kepada perusahaan-perusahaan lain.
3.
Memasukkan
unsur politik sebagai alas an penolakan pembentukan organisasi buruh di
perusahaan.
d.
Kebanggan
dalam Pekerjaan
Spesialisasi
akan meningkatkan keterampilan karyawan, tapi disisi lain pekerjaan menjadi
membosankan, dan kebanggaan terhadap pekerjaan semakin rendah, sebab hasil
akhir dari pekerjaan dirasa kurang berarti.
2.
Pendekatan
paternalis
Para
bawahan diperlakukan dengan baik, bawahan dianggap sebagai anak-anaknya.
Pendekatan ini mengakibatkan karyawan menjadi manja, malas sehingga
produktivitas kerjanya turun. Akhirnya laba berkurang bahkan perusahaan bis
rugi dan kelangsungan hidupnya terancam. Hal ini mendorong timbulnya pendekatan
system social.
3.
Pendekatan
system social
Memandang
bahwa organisasi/perusahaan adalah suatu system yang kompleks yang beroperasi
dalam lingkungan yang kompleks yang bias disebut sebagai system yang ada
diluar..
Setiap
system mengandung masukan (input), proses, keluaran (output), dan merupakan
sebuah kesatuan yang bekerja sendiri.
Pendekatan
system social ini mengutamakan kepada hubungan harmonis, interaksi yang baik,
saling menghargai, saling membutuhkan, dan saling mengisi sehingga terdapat
suatu total system yang baik.
F.
Fungsi
MSDM
1.
Perencanaan.
Merencanakan
program kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.
2.
Pengorganisasian
Kegiatan
untuk menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi,
dan koordinasi dalam bagan organisasi.
3.
Pengarahan
Mengarahkan
semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam
membantu tercapainya tujuan bersama.
4.
Pengendalian
Kegiatan
mengendalikan semua karyawan , agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan
bekerja sesuai dengan rencana.
5.
Pengadaan
Proses
penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan
karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6.
Pengembangan
Proses
peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karywan
melalui pendidikan dan pelatihan
7.
Kompensasi
Pemberian
balas jasa langsung (direct) atau tidak langsung (indirect), uang atau barang
kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8.
Pengintegrasian
Kegiatan
untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar
tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
9.
Pemeliharaan
Kegiatan
untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalityas
karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pension.
10.
Kedisiplinan
Kedisiplinan
adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan
dan norma-norma social.
11.
Pemberhentian
Putusnya
hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.